Seperti apakah orang-orang yang dewasa secara mental? Memang bisa banyak sekali definisinya. Saya tergelitik dengan konsep Amy Morin mengenai orang-orang yang disebut kuat secara mental.
Saya ulas di sini dalam bentuk renungan untuk kita bersama. Tapi saya sebut sebagai dewasa mental, bukan kuat mental. Yuk kita sama-sama renungkan dan evaluasi diri.
1. Apa alasan saya saat alami kegagalan?
Salah satu ciri dewasa mental adalah kemampuan kognitif yang lebih kuat dan meihat ke dalam lebih baik. Karena itu yang dewasa secara mental tidak akan menunjuk alasan di luar dirinya sebagai alasan kegagalannya. Mereka mungkin akan mengangkat beberapa hal yang mengganggu, tapi bukan penyebab. Mereka tetap mengakui bertanggung jawab.
2. Seberapa sering hal yang sama mengganggu saya?
Salah satu ciri dewasa mental adalah kemampuan untuk melihat sesuatu dan me-reframe atau merubah arah berpikirnya. Orang dewasa mental tidak mudah terganggu hal yang sama berulang-ulang. Entah mereka tidak lagi berhubungan dengan hal yang mengganggu, atau mereka tetap alami tapi tidak lagi terganggu secara emosional.
3. Apa kesalahan yang saya lakukan terus-menerus?
Yang dewasa mental akan memikirkan strategi berbeda, karena tidak berharap dan menunggu lingkungan atau situasi berubah. Orang dewasa mental paham bahwa tanggung jawab perubahan ada pada dirinya. Sementara yang tidak dewasa secara mental, akan sangat tergantung pada eksternal.
4. Apa saya bertindak impulsif untuk emosi jangka pendek?
Salah satu ciri orang dewasa mental yang sangat populer adalah kemampuan untuk menunda reward atau kepuasan instan. Orang dewasa mental melihat gambaran besar dan efek jangka panjang. Karena itu mereka lebih tekun dan mampu bersabar. Termasuk saat mengalami godaan ledakan tindakan akibat stimulasi emosional. Ini juga termasuk tidak cepat-cepat menyerah saat bertemu hambatan.
5. Seberapa mampu saya mengangkat motivasi sendiri?
Saat mengalami demotivasi, yang dewasa mental mencari cara dan strategi untuk mengangkat motivasi dan energi sendiri. Sementara yang tidak dewasa mental menyalahkan situasi dan orang lain, dan menuntut lingkungan untuk memperbaiki situasi sebelum termotivasi kembali, yang dewasa mental secara aktif mencari cara sendiri untuk mengangkat diri mereka.
Semoga membantu sebagai perenungan diri.
Saya ulas di sini dalam bentuk renungan untuk kita bersama. Tapi saya sebut sebagai dewasa mental, bukan kuat mental. Yuk kita sama-sama renungkan dan evaluasi diri.
1. Apa alasan saya saat alami kegagalan?
Salah satu ciri dewasa mental adalah kemampuan kognitif yang lebih kuat dan meihat ke dalam lebih baik. Karena itu yang dewasa secara mental tidak akan menunjuk alasan di luar dirinya sebagai alasan kegagalannya. Mereka mungkin akan mengangkat beberapa hal yang mengganggu, tapi bukan penyebab. Mereka tetap mengakui bertanggung jawab.
2. Seberapa sering hal yang sama mengganggu saya?
Salah satu ciri dewasa mental adalah kemampuan untuk melihat sesuatu dan me-reframe atau merubah arah berpikirnya. Orang dewasa mental tidak mudah terganggu hal yang sama berulang-ulang. Entah mereka tidak lagi berhubungan dengan hal yang mengganggu, atau mereka tetap alami tapi tidak lagi terganggu secara emosional.
3. Apa kesalahan yang saya lakukan terus-menerus?
Yang dewasa mental akan memikirkan strategi berbeda, karena tidak berharap dan menunggu lingkungan atau situasi berubah. Orang dewasa mental paham bahwa tanggung jawab perubahan ada pada dirinya. Sementara yang tidak dewasa secara mental, akan sangat tergantung pada eksternal.
4. Apa saya bertindak impulsif untuk emosi jangka pendek?
Salah satu ciri orang dewasa mental yang sangat populer adalah kemampuan untuk menunda reward atau kepuasan instan. Orang dewasa mental melihat gambaran besar dan efek jangka panjang. Karena itu mereka lebih tekun dan mampu bersabar. Termasuk saat mengalami godaan ledakan tindakan akibat stimulasi emosional. Ini juga termasuk tidak cepat-cepat menyerah saat bertemu hambatan.
5. Seberapa mampu saya mengangkat motivasi sendiri?
Saat mengalami demotivasi, yang dewasa mental mencari cara dan strategi untuk mengangkat motivasi dan energi sendiri. Sementara yang tidak dewasa mental menyalahkan situasi dan orang lain, dan menuntut lingkungan untuk memperbaiki situasi sebelum termotivasi kembali, yang dewasa mental secara aktif mencari cara sendiri untuk mengangkat diri mereka.
Semoga membantu sebagai perenungan diri.